Tinggalkan komentar

APLIKASI PENULISAN NOTASI BALOK DARI FILE MONOPHONIC

ABSTRAK:

Musik digemari banyak kalangan. Tidak hanya untuk dinyanyikan tetapi juga untuk dimainkan. Kesulitan yang sering terjadi adalah file musik yang didapatkan tidak disertai dengan partitur musiknya. Hal ini menyebabkan user kesulitan untuk memainkan lagu tersebut. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan untuk membantu user dapat membuat partitur sendiri dari file midi. Aplikasi ini dibuat untuk menghasilkan partitur secara otomatis dalam bentuk notasi balok. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Borland Delphi 7. Input untuk perangkat lunak ini berupa file midi, di mana  file midi tersebut harus terdiri dari satu instrumen saja. Perangkat lunak akan membaca dan memproses file midi menjadi data not, kemudian data not disimpan dalam struktur data. Output dari perangkat lunak ini berupa gambar penulisan notasi balok dari file midi yang dipilih user. Partitur dari aplikasi ini nantinya dapat disimpan dan dicetak. Aplikasi  ini dapat menggambarkan notasi balok sesuai dengan data yang terdapat dalam file midi, tetapi masih terdapat keterbatasan, misalnya penggambaran simbol tanda henti dalam jumlah yang banyak selalu

dimulai dengan nilai yang terbesar..

Kata kunci: File midi, notasi balok, partitur, monophonic.

Ketersediaan partitur musik dalam bentuk file cukup terbatas, tidak sebanding dengan ketersediaan file musik, khususnya dalam format midi. Sementara itu, kebutuhan dari para pemusik dalam melakukan improvisasi  musik  atau  aransemen ulang  juga memerlukan kemudahan teknologi ini. Oleh karena itu, para peneliti dapat mengembangkan aplikasi yang dapat menuliskan kembali file musik dalam bentuk notasi balok yang sumbernya dari file midi. Pemilihan file midi karena file jenis ini adalah yang paling umum digunakan dan sudah menyimpan data not-not yang dimainkan. Not balok dipilih karena merupakan notasi yang umum digunakan oleh seorang pemusik. Dengan aplikasi tersebut, maka user dapat membuat sendiri sheet music dari file midi.

File midi sendiri dapat dengan mudah diunduhuser lewat internet sehingga user dapat mencari lagu mana yang ingin dipelajarinya. Ukuran dari file midi relatif kecil, hanya beberapa KiloBytes, sehingga user dapat  mengunduhnya  dengan  cepat.  Selain  me-manfaatkan internet, file midi juga dapat dibuat sendiri dengan keyboard musik. Pemain musik yang menyimpan lagu dari keyboard musik umumnya berupa file midi juga.Kesulitan yang mendapat perhatian besar dalam pembuatan aplikasi ini adalah mendeteksi durasi sebuah not dan durasi sebuah tanda istirahat. Selain itu, dalam penggambaran notasi balok juga terdapat kesulitan dalam menggambar not berdampingan yang mempunyai durasi yang berbeda.Dalam pengembangannya, aplikasi ini dapat dijadikan pemutar file midi atau dapat juga ditambahkan gambar tuts piano yang dapat memberi informasi kepada user bagaimana cara bermainnya, sehingga user dapat mengetahui kapan harus menekan not dan not mana yang harus ditekan. Pengembangan yang lain, aplikasi ini dapat juga dijadikan sheet music editor.

TEORI MENGENAI NOT BALOK

Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not. Setiap nada memiliki frekuensi yang berbeda. Masing-masing nada digambarkan pada posisi yang berbeda pula. Notasi balok adalah standar yang di-gunakan dalam penulisan notasi musik. Notasi balok didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada ter-sebut.  Tinggi  nada  digambarkan  secara  vertikal sedangkan waktu/ritme digambarkan secara hori-sontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan [1, 2].

  • Paranada (Musical Staff)

Garis Paranada menggambarkan urutan waktu dari kejadian musik. Paranada dibentuk oleh 5 buah garis yang dipisahkan oleh 4 buah spasi,seperti terlihat pada Gambar 1.

1

Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada yang lebih tinggi. Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Apabilapenulisan membutuhkan posisi not yang melebihi paranada, dapat menggunakan garis tambahan.

●  Garis Bar (Bar lines)

Garis  Bar  diletakkan  pada  paranada  untuk memisahkan kumpulan ketukan sesuai dengan tanda birama. Jarak antara garis  bar disebutdengan measure atau bar. Terdapat pula tanda garis bar ganda, yang menandakan bahwa akhir dari suatu notasi sudah tercapai. Garis bar dan barganda dapat dilihat pada Gambar 2.

●  Tanda Kunci (Clef Symbol)

Tanda kunci menunjukkan rentang not dari karya musik yang dimainkan. Tanda kunci yang umum digunakan adalah tanda kunci treble dan tandakunci bass, seperti pada Gambar 3.

2

 

 

 

 

 

●  Tanda Birama (Time Signature)

Angka di atas pada tanda birama menunjukkan banyaknya ketukan pada sebuah bar, sedangkan angka di bawah pada tanda birama menunjukkannilai not yang dianggap sebagai satu ketuk. Tanda birama diletakkan setelah tanda kunci dengan tulisan seperti pada Gambar 4.

3

Terdapat bermacam-macam tanda birama, seperti simple duple (2/4), simple triple(3/4), simplequadruple (4/4), dan lain sebagainya.

 

 

 

 

 

4

  • Not (Note)

Not adalah representasi dari nada di dalam notasi musik. Not memiliki informasi berupa tinggi nada dan durasinya. Gambar 5 menunjukkan posisi daritiap-tiap not dalam tanda kunci treble dan bass.


 

 
5

 

 

Untuk durasi dari suatu not digambarkan dengan simbol not yang berbeda, seperti terdapat pada Tabel 1.

  • Not Bertitik (Dotted Note)

Titik diletakkan di sebelah kanan sebuah not, berarti durasi not tersebut bertambah setengah dari durasi aslinya, seperti tampak pada Gambar 6.

 

 

  • 6
  • Tanda Henti (Rest)

Tanda henti menunjukkan tidak adanya nada pada saat waktu tersebut. Tanda henti juga memiliki durasi.  Namun  tanda  henti  tidak  memiliki informasi tinggi nada. Tabel 2  menunjukkansimbol-simbol yang menggambarkan nilai dari suatu tanda henti.

  • Accidental

Accidental adalah simbol yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tinggi nada dari suatu not. Simbol ini diletakkan di sebelah kirisuatu not. Terdapat 3 simbol accidental, yaitu sharp (menaikkan nada sebesar 1 semitone), flat (menurunkan nada sebesar 1 semitone), dan natural(membatalkan semua accidental pada nada tersebut). Sebagai contoh, untuk menghasilkan not yang menunjukkan nada C#, dapat digunakan simbol sharp sebelum nada C. Simbol accidental yang lengkap terlihat pada Gambar 7.

  • Tie

Tie menghubungkan nilai suatu not dengan not yang lain, lihat Gambar 8. Biasanya digunakan untuk not yang nilainya melebihi nilai dari suatu bar.

  • Octava

Octava menunjukkan not-not pada paranada yang diberi garis dengan tanda ini dimainkan satu oktaf lebih tinggi dari nilai aslinya. Tanda  octavadiletakkan di atas paranada, seperti terlihat pada gambar 9. Octava bassa menunjukkan bahwa not-not pada paranada yang diberi garis dengan tandaini dimainkan satu oktaf lebih rendah. Tanda octava bassa diletakkan di bawah paranada.

 

DESAIN APLIKASI

Pada bagian ini dibahas mengenai desain sistem dari aplikasi penulisan notasi balok ini. Secara garis besar, sistem aplikasi penulisan notasi balok ini terdiri dari empat bagian [3, 4, 5], yaitu:

  • Pembacaan file midi

Hasil pembacaan file midi masih berupa nilai-nilai dalam bentuk desimal. Nilai-nilai ini kemudian dikonversikan ke dalam bentuk byte hexadesimalagar dapat didefinisikan sesuai dengan teori file midi

  • Mendefinisikan isi dari file midi

Pertama, aplikasi mendefinisikan header dari file midi, kemudian track header dan track event. Pendefinisian tersebut akan menghasilkan datayang diperlukan, diantaranya tipe file midi, time division,  dan  track  event.  Track  event  me-ngandung data musik seperti tempo dari lagu,birama, kapan not harus dimainkan dan berhenti,not apa yang dimainkan, dan lain-lain.

Dalam mendefinisikan isi file midi, time division merupakan  data  yang penting.  Time  division merupakan sebuah nilai yang digunakan sebagaiacuan untuk menentukan nilai suatu nada. Nilai yang terdapat pada time devision sama dengan nilai delta-time untuk not seperempat. Data lainyang dapat terdefinisi pada bagian ini, yaitu nilai

birama.  Birama  digunakan  untuk  mengetahui jumlah nilai not yang dapat diletakkan pada suatu bar. Data ini nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan posisi not terletak pada bar ke berapa. Apabila perangkat lunak tidak mendeteksi event birama ini, maka birama dianggap bernilai4/4. Flowchart prosedur pendefisian isi file midi dapat dilihat pada Gambar 10.

12

 

 

  • Pengolahan tiap-tiap not

Pada proses ini terdapat beberapa sub proses, yaitu:

  1. Desain Penghitungan Nilai Not

Proses ini dilakukan dengan membagi nilai status on dan off dengan nilai not seper-tiga puluh dua. Hasil pembagian ini harus selalu dibulatkan agarnilai not merupakan kelipatan nilai seper tiga puluh dua. Pembagian dengan nilai not seper-tiga puluh dua karena pada perangkat lunak ini nila inot terkecil yang digunakan yaitu not seper tiga

puluh dua, sedangkan nilai time division adalah nilai not seperempat. Oleh karena itu, untuk mendapatkan  nilai  not  seper-tiga  puluh  dua dilakukan dengan membagi nilai time division dengan 8. Setelah mendapatkan nilai on dan off yang  baru,  maka  proses  selanjutnya  adalah mencari selisihnya dengan cara mengurangkan kedua nilai tersebut. Gambar 11 memperlihatkan flowchart penghitungan nilai not secara lengkap.

13

 

 

 

 

 

  1. Desain Penentuan Posisi Suatu Not

Proses ini dilakukan dengan menghitung banyak-nya ketukan not 1/32 dalam satu bar. Banyak ketukan 1/32 dalam 1 bar = (Numerator * 32)/Denominator.

  1. Desain Penempatan Not Pada Kunci Treble atau Bass.

Proses penempatan not pada kunci treble atau bass dituliskan secara lengkap seperti pada Gambar 12

  1. Desain Pemberian Status Pada Not Berbendera Sambung

Pada  penggambaran  not  balok,  jika  terdapat beberapa not berbendera, maka penggambaran not dapat diganti dengan not berbendera sambung.Pada aplikasi yang dikembangkan ini, dilakukan pengecekan  apakah  nada  selanjutnya  bernilai sama. Biasanya not berbendera sambung berjumlah 2 atau 4. Apabila terdapat 3 not berbendera sambung, maka ada kemungkinan untuk menyambung dengan not berikutnya, tetapi nilai not berikutnya harus bernilai lebih besar dari nilai not berbendera.  Dalam  kasus  tersebut,  not  akan disambungkan, tetapi not tersebut akan dipecah menjadi 2 not sesuai dengan nilai aslinya

  1. Desain Pemberian Kode Pemecahan Not

Jika terdapat not dengan nilai tertentu yang tidak dapat digambarkan dengan satu not saja, not harus dipecah sehingga penggambarannya nanti akanmenjadi 2 not atau lebih. Penggambaran not akan ditambahkan dengan simbol tie.

  1. Desain Penyimpanan Data Not Baru

Proses penyimpanan data not baru dapat dilihat pada flowchart di Gambar 13.

●  Penulisan notasi balok

Setiap not yang tersimpan memiliki data berupa simbol not tersebut, posisi not, simbol-simbol lain yang merupakan atribut dari not. Simbol not yang digambarkan tergantung pada nilai dari not yang terbaca.  Peletakan  simbol  not  pada  gambar paranada ditentukan oleh posisi not dan setelah itumenggambar atribut not lainnya. Pada proses penggambaran ini, jika jumlah not pada suatu ketukan sama dengan 0, maka akan diberi tanda henti. Selain menggambar not dan tanda henti, pada bagian ini aplikasi juga melakukan peng-gambaran simbol-simbol lain seperti tanda dotted, accidental, tie, dan bendera sambung.

PENGUJIAN PERBANDINGAN DENGAN PARTITUR

Pengujian dilakukan dengan membandingkan partitur hasil output dari aplikasi ini dengan partitur yang sebenarnya. Partitur lagu ”Alabama” yang asli dapat dilihat pada Gambar 14, sedangkan hasil pem-bacaan file midi lagu tersebut menghasilkan partitur seperti terlihat pada Gambar 15.Dari Gambar 14 dan Gambar 15 dapat dilihat bahwa

aplikasi dapat menggambarkan notasi balok sesuai dengan data yang terdapat pada file midi, tetapi masih  terdapat  perbedaan  dengan  partitur  yang sebenarnya, yaitu perbedaan penempatan not pada bar treble dan bar bass.

17

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  • Aplikasi menempatkan not pada bar dan ketukan sesuai dengan data waktu yang terdapat dalam file  midi.
  • Meskipun telah dilakukan pengolahan dalam menentukan posisi not pada bar treble atau bass,             namun kesalahan dalam peletakan not pada bar treble atau bass masih dapat terjadi.
  • Aplikasi sudah dapat menentukan nilai dan posisi tanda henti, akan tetapi aplikasi belum dapat dapat menentukan urutan simbol tanda henti yang sesuai dengan ketukan.
  • Aplikasi tidak bisa mendeteksi nada dasar dari file midi. Keterbatasan ini dikarenakan pada teori file midi, key signature event dapat bernilai negatif,sedangkan nilai byte hexadesimal pada file midi tidak dapat diisi dengan nilai negatif.
  • Perangkat lunak tidak bisa memberi tanda legato, karena pada file midi tidak terdapat data untuk lambang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Free sheet music, riffs, lessons and tools for musicians who play. Maret 19, 2007. http://www. 8notes. com MIDI fileformat. Februari 21, 2007. http://www.sonicspot.com/guide/midifiles.html
  2. Treblis Software’s. Music notation eference guide. Maret 25, 2007. http://www.treblis.com/index. htm
  3. Conger, J., 1988, C programming for MIDI. Redwood City, California: M&T Publishing, Inc,
  4. Musical Instrument Digital Interface. Maret 25, 2007. http://en.wikipedia.org/wiki/Midi #Overview
  5. White, D., A crash course on the standard MIDI specification.  Februari 21, 2007.  http://www. skytopia.com/project/articles/midi.html

Tinggalkan komentar